Semua rasa itu tercampur aduk di dalam kuali yang orang sebut hati, rasanya terlalu manis, malah terkesan pahit waktu dicicipi..
Saya akan datang membawa kuali itu padanya dengan semua rasa yg telah tercampur.
Dia juga datang membawa kualinya, tapi dengan isi yang sudah kosong karena semua rasa yang tercampur di dalamnya sudah dituangnya ke 'kuali' orang lain untuk menjadikannya lebih baik.
Mau bagaimanapun, kalau sesuatu yang tidak sejalan itu sedikit timpang.
Sesuatu yang terpancar (sinar dari hati) tanpa si penerima tau hal itu terpancar hanya untuknya akan terkesan sia-sia!
Sinar yang tadinya begitu terang, lama-lama redup karena waktu dan daya yang semakin habis.
Walau begitu, bagi saya sinar itu akan tetap ada dan tetap mengarah ke arah yang (masih) sama, sinar yang tidak dapat dilihat oleh mata, melainkan dengan hati.
Selasa, 24 Januari 2012
Kuali Hati
Diposting oleh ATIKA F.A di 19.43 0 komentar
The power of memories
Ketika kita merasa terikat oleh sebuah fase hidup, rasanya kita ingin terus berada di posisi itu.
Bukan karena apa, karena ada suatu hal yang membuat kita kian tertarik masuk ke dalamnya. Itu karena orang-orang dan kualitas pengalaman yang terpatri.
Orang-orang mungkin akan berbeda (berubah) dan begitu saja akan pergi.
Kalau kenangan? Tidak semudah itu. Kenangan akan membutuhkan waktu, mungkin setahun, sepuluh tahun, ataupun beberapa puluh tahun.
Tapi ia akan tetap sama dan berdiri tegak sebagaimana ia diharuskan meski terkadang manusia (berharap) melupakannya.
Diposting oleh ATIKA F.A di 19.33 0 komentar
Label: life, mencoba menulis
Langganan:
Komentar (Atom)